LUWU UTARA I Polisi Republik Indonesia (Polri) sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat, dituntut Profesional Modern Terpercaya(Promoter) dalam penanganan kepada masyarakat, serta diubah menjadi pendekatan kultural dan sosial.
Hal itu dikatakan Kapolsek Malangke Barat Iptu Gusti Putu Ngurah pada media ini Kamis (5/12), bahwa Polisi zaman now harus promoter dan berkomitmen untuk pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya yaitu dengan modernisasi sustem pelayanan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Daftar isi Artikel Berita
Toggle” Selain itu juga, pelayanan masyarakat juga mengedepankan faktor humanis, pelayanan denfan hati, agar masyarakat merasa terlindungi dan merasa tenang,” ucap Kapolsek Malangke Barat.
Promoter ini yang pertama yakni PROFESIONAL dalam aspek mencakup Skill dan Integritas. Skill adalah kemampuan, sedangkan integritas berkaitan dengan kejujuran dan kepatuhan. Salah satunya patuh kepada janji Polri “Tribata”.
Kedua, MODERN. ”Jadi polisi harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Contohnya ada kejahatan di dunia maya, polisi harus bisa mengatasinya, harus mempelajarinya,” kata Kapolsek Malangke Barat.
Dan ketiga, “TERPERCAYA” Polisi itu harus bisa dipercaya. Ketika warga melapor, laporannya harus terselesaikan dengan tuntas sehingga masyarakat percaya.
Dalam mewujudkan polisi Promoter itu, harus ada integrasi dengan masyarakat. Mereka saling percaya dan saling mendukung. Namun di bawah kepimpinannya. Meningkatnya kepercayaan masyarakat, kata mantan Kapolsek Mappedeceng, itu bisa tercapai setelah dilakukan berbagai perbaikan melalui program Promoter.
Lanjut Iptu Gusti Putu Ngurah bahwa program Promoter itu fokus pada tiga kebijakan utama, yakni peningkatan kinerja, perbaikan kultur, dan manajemen media. Kebijakan peningkatan kinerja, ujar Kapolsek Malangke Barat, telah diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam rangka penegakan hukum, serta pemeliharaan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat secara optimal.
” Sementara untuk kebijakan perbaikan kultur, telah direalisasikan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan dan menekan kekerasan eksesif,” bebernya, seraya menambahkan untuk manajemen media itu diwujudkan dengan menyampaikan kegiatan Polri di dalam pemeliharaan Kamtibmas serta meminimalisir berita negatif termasuk hoaks dan ujaran kebencian
Laporan (www.rakyatsulawesi.com)
Berita Terkait:
- Terbengkalai, Pengerjaan Drainase Desa Bonto Kassi' Dipertanyakan
- Peduli Kesehatan Warga, Kodim 0808/Blitar Bersama Polres Blitar Gelar Patroli Gabungan Dan Penegakan Protkes
- 12 Restoran di Makassar, Kuliner Legendaris Hingga Kekinian yang Lezat!
- Bawaslu Kotamobagu akan Bentuk Pengawas TPS Pemilu, Yunita: Persiapkan Syarat ini