Soal Penyuluh Pertanian, Begini Respon Fatmawati

Luwu Utara l | Rakyat Sulawesi, – Sebagai mantan Sekertaris Kecamatan(Sekcam) Sabbang, Fatmawati Beddu rupanya paham betul bagaimana cara menenangkan hati petani agar tidak panik karena tanaman padi petani sudah masak dan kurangnya Combane(alat potong padi) di wilayahnya.

Dalam berbagai kesempatan Fatmawati Beddu kini dipercaya Pemerintah Kabupaten(Bupati Lutra) memimpin Kecamatan pecahan dari Kecamatan Sabbang yakni Sabbang Selatan, selalu mengingatkan masyarakat bahwa Penyuluh Pertanian itu bukan profesi main-main, yang bisa dengan mudahnya dianggap enteng.

Meski bukan bidangnya, dia hanya Camat tapi ketika berbicara tentang kegiatan penyuluh pertanian, Fatmawati selalu antusias dan bersemangat, maklum wilayahnya yang terluas lahan sawah.

” Berangkat dari semangat inilah, mantan Sekcam Sabbang ini juga selalu memberikan pemahaman bertani sawah yang baik,” tuturnya pada media ini, Selasa(7/5/2019).

  Pengurusan Formulir A5 Pindah TPS Hingga 16 Maret, Ini Syaratnya

Menurut Camat Sabbang Selatan, Fatmawati Beddu, ada dua hal yang perlu diperhatikan petani dalam menghadapi musim tanam kedepan. Dua hal ini, ungkap Fatmawati yang masih single adalah musim kemarau(el nino) dan serangan hama ulat grayak saat musim kemarau.

Sekarang musim panen raya padi, petani kewalahan alat potong padi yakni combane, tapi dengan kesadaran petani mereka potong padinya secara manual dengan gotong royong bergantian dari pada busuk dan rusak dipohonnya.

” Ditempat terpisah dihubungi PPL(Penyuluh Pertanian Lapangan) Desa Dandang, Bertha, SP menyarankan, bahwa untuk musim kedepan khusus hama ulat grayak yang berpeluang menyerang tanaman padi, PPL Bertha menyarankan petani denfan lima langkah antisipasi,” tutur Bertha.

  Tahun Depan, Pemuda Islam Gadang-Gadang Ipul Wakil Bupati Bumi Lamaranginang

Lima langkah yang dimaksud PPL Senior ini dan tahun depan sudah pensiun, Bertha mengungkapkan:
1. Percepatan tanam, paling lambat minggu II Juli 2019 semua petani sudah melakukan penanaman.
2. Memilih varietas umur pendek, seperti Jiherang, Mekongga, Jigelis
3. Pergiliran varietas, jangan menanam varietas yang sama dimusim berikutnya.
4. Sedapat mungkin memakai insektisida yang sesuai jenis hamanya, dan
5. Menyiapkan pompanisasi, utamanya daerah daerah yang tadah hujan.

” Jadi, waspadai musim kemarau dan ulat grayak dengan memperhatikan lima langkah yang sudah saya sebut tadi,” tuturnya di Sekretariat Kelompok Tani ” Tunas Muda ” di dusun Pangalli Desa Dandang Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.

Laporan (Rakyatsulawesi.com)

Nicole World Tour 2023 di JIExpo, NIKI: Aku sayang banget sama Jakarta..!”
Sambut Hari Jadi ke-7, HIG Tebar Diskon Kamar
AMI Awards 2023 Digelar di JIExpo Kemayoran, Ini Daftar Lengkap Nominasinya
Genjot Pariwisata Bahari Digelar Tuna Game Fishing Competition 2023 di KEK Tanjung Lesung
Rakyat Sulawesi
Rosewood Munich Dibuka Bulan Ini
Istana Berbatik, Momentum Promosikan Batik di Kancah Internasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-10, Omega Hotel Gelar Aksi Sosial
Hari Batik Nasional 2023, Yayasan Batik Indonesia Sumbangkan 730 Batik Nusantara ke Museum Batik TMII
INACRAFT 2023, Munculkan Pengerajin Muda Modern dan Mampu Bersaing di Pasar Internasional
Rakyat Sulawesi
Restoran Baru di Senopati