Search
Close this search box.

JAKARTA – Anda yang merupakan pengguna jalan aktif, perlu melindungi diri dari risiko kerugian finansial akibat risiko kecelakaan. Oleh karena itu, Asuransi kecelakaan diri merupakan keharusan bagi kita semua.

Namun, sebagai pengguna jalan, Anda juga perlu melengkapi diri dengan pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan, sebagai bentuk pertolongan medis pertama dalam keadan darurat untuk mengurangi risiko berat. Hal ini diungkapkan oleh Medical Underwriter Sequis, Debora Aloina Ita Tarigan.

“Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan penting diketahui karena mengevakuasi korban kecelakaan tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada baiknya segera hubungi polisi dan layanan darurat. Namun demikian, sebagai pengguna jalan, kita perlu berkontribusi untuk mengurangi potensi bahaya lanjutan pada kecelakaan demi kemungkinan korban kecelakaan masih dapat tertolong,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 29 Oktober 2023.

 

Saran sederhana dari Debora, jika akan memberikan pertolongan pertama, adalah pastikan dahulu kondisi sekitar aman agar tidak tertabrak oleh kendaraan lain yang dapat saja melintas. Lalu, cek kondisi sekitar kendaran apakah ada bensin yang tertumpah karena dapat terjadi kebakaran. Jika keadaan genting, seperti kemungkinan terjadi ledakan atau banjir, segera evakuasi korban ke jarak yang lebih aman. Namun, untuk mengevakuasi korban, perlu memiliki pengetahuan agar tidak semakin memperparah luka.

 

|Baca juga: Asuransi Kecelakaan Diri, Pasti Manfaatnya, Prospektif Bisnisnya

“Jika Anda akan menolong korban, cari tahu apakah masih hidup atau tidak. Jika bisa bergerak, segera ajak menjauh ke tempat yang aman dan cek apakah terjadi pendarahan atau luka parah. Jika tidak terdengar suara apapun maka cek responsif dengan memanggil atau menepuk pundak. Jika tetap tidak memberi respons, tetapi masih bernafas, pastikan korban berada di posisi yang memudahkan mereka bernapas. Untuk memastikan apakah masih bernafas lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar  leher atau di pergelangan tangan. Jangan beri makanan atau minuman karena mungkin akan dibius saat sampai di rumah sakit,” jelas Debora.

Dia tambahkan, saat menolong korban kecelakaan, kita juga perlu memeriksa apakah terjadi pendarahan. Selama tidak ada benda yang tertancap, dapat ditekan atau dibalut untuk mengurangi pendarahan. Jika ada benda yang tertancap, hindari mengeluarkan benda yang tertancap tersebut atau menekannya secara langsung. Jika korban adalah pengguna kendaraan bermotor, hindari pergerakan yang terlalu banyak hingga memutar badan korban. Helm dibuka untuk memudahkan pernafasan, tetapi  perlu hati-hati saat membuka helmnya.

Jika korban tidak  mengalami patah tulang, korban bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan medis lebih lanjut. Sebaliknya, jika korban mengalami rasa sakit yang luar biasa, tidak boleh sembarang memindahkannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, kesulitan bernafas hingga tidak sadarkan diri. Pastikan Anda atau orang sekitar sudah menelpon ambulans.

 

Debora juga mengingatkan karena faktor manusia menjadi masalah utama terjadinya kecelakaan maka para pengemudi perlu memperhatikan kondisi fisiknya sebelum berkendara. Haruslah dalam keadaan prima agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain, misalnya tidak dalam keadaan mengantuk, lelah, atau sedang tidak fokus, dan tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol.

Editor: S. Edi Santosa

 


 

The post Tips dari Sequis tentang Pertolongan Pertama Saat Kecelakaan appeared first on RAKYATSULAWESI -.

Berita Terkait Lainnya

Exit mobile version
Skip to content