BERITA RAKYATSULAWESI – .COM, Buton SelatanAkibat pasca bentrokan antar warga Desa Gunung jaya dengan Desa sampuabalo Kabupaten Buton Selatan, Provensi Sulawesi Tenggara, 2 orang dilaporkan meninggal dunia dan 87 rumah hangus terbakar.
Berdasarkan laporan kepolisian dua orang yang meninggal dunia disebabkan terkena sabetan parang dan delapan orang mengalami lukaluka dan saat ini mendapat perawatan intensif dirumah sakit.
Selain itu, kerusuhan antar warga Desa Gunung jaya dengan Desa Sampuabalo tersebut, puluhan rumah dibakar massa dan ratusan warga mengungsi karena ketakutan.
Bupati Buton Selatan La Bakri, menuturkan ada sekitar 700 warga Desa Gunung Jaya mengungsi ke rumah warga di Desa Laburunci dan ada sekitar 87 rumah warga yang dibakar oleh sekelompok pemuda dari Sampuabalo.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjend Irianto mengatakan, pemicu terjadinya pertikaian antarawarga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo karena salah paham, sehingga menyebabkan bentrokan warga Desa Gunung jaya dengan Desa Sampuabalo.
Lebih lanjut Irianto, dari keterangan anggota kepolisian dilaporkan sekelompok pemuda dari Sampuabalo melakukan aksi ugal ugalan dengan menggunakan sepeda motor melintasi Desa Gunung jaya.
Dari aksi ugalugalan tersebut, warga masyarakat Desa Gunung jaya meresa terganggu dan terpancing melihat kelakuan tidak sopan para pemuda dari Desa Sampaubalo sehingga mengeluarkan ungkapan yang tidak mengenakan,”kata irianto di Desa Gunung jaya kecamatan Siotapina.
