Jeneponto l Rakyat Sulawesi – Awal tahun 2019 Sulsel dilanda bencana alam mengakibatkan sejumlah kabupaten kota terdampak banjir dan longsor salah satunya di Kabupaten Jeneponto yang terjadi beberapa waktu lalu,
Musibah banjir dan longsor yang melanda wilayah Jeneponto hingga berdampak pada kerusakan kerugian dan traumatis bagi warga serta beberapa fasilitas lainnya
Daftar isi Artikel Berita
ToggleDuka yang dirasakan oleh warga Jeneponto juga turut dirasakan oleh masyarakat Bantaeng, seperti halnya HPMB di bawah komando Nur Alim, turun dan melihat langsung kondisi Lokasi pasca bencana banjir bandang di Desa Kayuloe Sapanang
Nur Alim mengatakan Kehadiran di lokasi pasca bencana alam adalah, untuk memberikan bantuan logistik kepada yang terkena musibah di lokasi yang terdampak banjir.
Bantuan Logistik tersebut berupa pakaian diperkirakan sekitar 80% berasal Putra putri Bantaeng yang memiliki kepedulian dan kemanusiaan yang tinggi.
Diketahui tim relawan HPMB sejak 28 Januari, posko-posko berdiri sampai sekarang dan baru kami bisa prediksi hari ini bahwasanya bantuan masuk sejau ini memang 80% bantuan berasal Bantaeng yang tersebar di berbagai posko, Ujar Nur Alim melalui pesan WhatsAppnya Minggu 3 Januari 2019
Seluruh ormas serta tokoh tokoh masyarakat bahu membahu turun melakukan penggalangan dana demi untuk menyalurkan bantuan di Jeneponto, bahkan saja relawan-relawan muda rata-rata di lokasi bencana itu berasal dari Bantaeng, Jelas Nur Alim
Terpisah Jusman pengurus pusat HPMB Bantaeng yang juga ikut terjun sebagai relawan di Jeneponto menyampaikan budaya saling menolong di kabupaten Bantaeng itu memang sangat kental, jangankan tokoh-tokoh masyarakat dan ormas, Osispun terjun melakukan penggalangan dana untuk korban saudara saudari kita yang tertimpa musibah banjir di Kab Jeneponto
Reporter : NA