Bulukumba l Rakyat Sulawesi – Bermula dari keresahan masyarakat terkait akses dan pemanfaatan pasar yang tak kunjung dipenuhi, pemuda Kindang mengambil barisan untuk mengawal masyarakat dalam memperjuangkan haknya.
Kegiatan tahunan Musrenbang Kecamatan Kindang diwarnai dengan aksi solidaritas pemuda yang menutup ruang bagi para pemangku kebijakan untuk memulai kegiatan tersebut. Hal itu dilakukan lantaran mereka menganggap bahwa kegiatan tersebut tidak mampu melahirkan solusi bagi sebagian masyarakat yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih.
Daftar isi Artikel Berita
TogglePemerintah dinilai tidak mampu melihat kondisi miris yang dirasakan oleh masyarakat dan hanya mampu melahirkan janji yang sudah beberapa tahun belakangan ini selalu menjadi bahan perbincangan dalam kegiatan Musrenbang.
“Kami menganggap bahwa kegiatan Musrenbang tidak perlu lagi diadakan apabila permasalahan-permasalahan mendasar dari tahun-tahun sebelumnya saja belum mampu untuk diselesaikan, sebab apa yang menjadi tuntutan kami merupakan masalah besar bagi masyarakat dan perlu keseriusan pemerintah untuk segera merealisasikan tuntutan tersebut” ungkap Nasrul yang biasa di sapa Accung, salah seorang pemuda yang memimpin jalannya aksi.
Pemuda yang tergabung dari beberapa Desa tersebut sudah memulai aksinya dari jam 9 waktu setempat dan menuntut 4 hal yang dianggap sangat perlu segera direalisasikan.
Hal tersebut tertuang dalam surat pemberitahuan yang dilayangkan kepada Polsek Kindang, tertanggal 13 Februari 2019, sehari sebelum aksi tersebut. 4 poin tersebut adalah pemanfaatan pasar yang dinilai hanya membuang anggaran apabila tidak segera dimanfaatkan,
kemudian perbaikan akses jalan poros Kelurahan Borongrappoa-Na’na yang kondisinya sangat memperihatinkan, perbaikan jalan Kabupaten yang terletak di Dusun Galung lohe desa Tamaona, dan juga akses jalan Dusun Bungayya-Cibollo yang menjadi tuntutan pemuda.
Menanggapi hal itu, ketua DPRD Kabupaten Bulukumba, Andi Hamzah Pangky yang menerima tuntutan aksi Aliansi Pemuda Kindang tersebut, mengatakan bahwa apa yang menjadi tuntutan masyarakat akan diupayakan untuk segera direalisasikan tahun 2020 mendatang,
Namun banyak pemuda yang menuntut agar tahun ini harusnya bisa terealisasi sebab masalah tersebut sudah sering dibahas pada tahun-tahun sebelumnya.
Di sela-sela aksi, salah seorang warga Na’na mengancam akan menutup sumber mata air PDAM yang berasal dari lingkungan Na’na apabila tuntutan tersebut tidak segera direalisasikan.
“Punna teai napabijiki a’rungangku, bajikangngang kutongko’ ulu erea”, begitu ungkap kekesalannya dalam bahasa konjo yang diketahui adalah pemilik tanah yang di dalamnya terdapat sumber mata air yang digunakan oleh banyak warga beberapa desa di Kabupaten Bulukumba.
Pemuda mengaku bahwa aksi solidaritas pemuda Kindang tersebut akan terus berlanjut apabila tuntutan tersebut kembali hanya menjadi sekedar janji.
Laporan : NA