Makassar – Rakyat Sulawesi | Pemerintah Kota Makassar akan terus menggencarkan pemeriksa swab massal. Swab Massal yang dilakukan Pemkot Makassar menyasar di enam daerah episentrum. Hal ini diungkapkan Penjabat Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin, 19, Makassar, Senin, (21/9).
Ini masih lanjut terus,” ungkapnya. Saat ditemui usai menghadiri rapat evaluasi penerapan Perwali di Posko Gugus Tugas penanganan Covid-19 kota Makassar.
Ia menambahkan swab massal ini penting untuk bisa menekan angka penularan Covid-19 di kota Makassar. Pasalnya dengan adanya tes polymerase chain reaction (PCR) massal, dapat membantu memetakan pola penyebaran. Dan akan berdampak pada peluang keterpaparan warga.
“Berdasarkan pola penyebaran kita bisa mendapatkan angka positif rate. Nah positif rate ini suatu angka penting untuk menunjukkan berapa peluang keterpaparan warga dari sekian populasi,” paparnya.
Rudy mengungkapkan sampai saat ini setidaknya sudah 2500 warga yang telah melakukan test Swab di enam tempat episentrum penyebaran Covid-19.
“Ini terus kita lanjutkan hingga mencapai jumlah 5000 tes. Tujuannya untuk mendapatkan peta data berupa tingkat positive rate,” terangnya.
Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan dari hasil PCR yang dilakukan oleh pemerintah kota Makassar, tingkat positif rate kota Makassar berada pada angka paling tinggi lima persen.
“Alhamdulillah, dari angka tes 2500 yang kita lakukan kemarin itu, tingkat positive rate kita itu rata-rata berkisar di angka empat hingga lima persen,” ujarnya.
Rudy berharap warga kota Makassar memiliki kesadaran dalam melaksanakan protokol kesehatan tanpa perlu mendapatkan sanksi denda dari petugas di lapangan.
“walaupun ada sanksi-sanksi yang dicantumkan dalam perwali kita harapan itu tidak untuk dijalankan. Seyogyanya masyarakat kota tidak perlu takut dengan sanski-sanksinya. Kalau punya niat untuk mendukung upaya-upaya kita untuk menyelamatkan kota Makassar dari Pandemi Covid-19.,” pungkasnya.
Sebelumnya Pemkot Makassar bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulsel, menggelar swab massal di enam kecamatan yang menjadi episentrum penularan. Yaitu Kecamatan Rapoccini, Biringkanaya, Panakukang, Tamalate, Manggala, dan Tamalanrea. Tes ini berlangsung hingga enam hari dimulai sejak Jumat,(11/9) hingga Rabu (16/9). Dimana Swab massal ini merupakan bagian dari implementasi program Gerakan Trisula (Tracing, Testing, dan Educating) yang dicanangkan Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah.