LUWU UTARA I Sebagai antisipasi beredarnya narkoba dikalangan pelajar, sangat diperlukan sosialisasi atau penyuluhan tentang bahaya narkoba terhadap siswa-siswi SMA Negeri 15 Rampi Luwu Utara(Lutra), Sulawesi-Selatan(Sulsel) dipegunungan terisolir, saat menghadiri pentahbisan dan peresmian gedung Gereja Kristen Sulawesi Tengah(GKST) Jemaat Siliam Onondowa Kecamatan Rampi, Jumat (1/11).
Penyuluhan bahaya narkoba dibawakan langsung Kapolsek Masamba-Rampi Iptu Budi Amin, S.Sos bersama Bhabinkamtibmas Bripka Marjuni KT, Kapolsek sebagai pemberi materi tentang bahaya narkoba.
Penyuluhan ini bertujuan agar para siswa-siswi dipedalaman pegunungan terisolir Rampu tidak terlibat narkoba dan bagaimana narkoba tidak sampai masuk dikalangan Siswa-Siswi. “Inilah yang menjadi harapan kita semua untuk selalu menjauhi yang namanya Narkoba, ” tuturnya pada pelajar di Kecamatan Rampi.
Iptu Budi Amin menuturkan, narkotika merupakan salah satu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, bahkan bisa menyebabkan kematian bagi pemakainya. Sedangkan untuk jenis dan golongan dari narkoba yaitu diantaranya ganja, heroin, kokain, morfin, opium dan sebagainya.
Sementara itu, Guru Erny Gerosi mewakili Kepala SMA Negeri 15 Lutra(Rampi Onondowa), mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik dan kehadiran dari Kepolisian Sektor Masamba-Rampi yang telah memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba kepada anak siswa-siswi kami dipegunungan terisolur ini dan kami memberi apresiasi terhadap pihak Kepolisian.
Kapolsek Masamba-Rampi saat pulang dari Kecamatan Rampi, melalui jalur darat dengan jalanan yang ekstrim hutan belantara.
Laporan (Rakyatsulawesi.com)