Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) di ‘AA+(idn)’. Outlook Peringkat Nasional Jangka Panjang adalah stabil. Peringkat Nasional Jangka Pendek juga diafirmasi di ‘F1+(idn)’.
“Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘AA’ menunjukkan ekspektasi terhadap tingkat risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama. Risiko gagal bayar yang melekat hanya sedikit berbeda dari emiten atau obligasi dengan peringkat tertinggi di negara tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resminya.
Daftar isi Artikel Berita
TogglePeringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1′ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Di bawah skala peringkat nasional Fitch, peringkat ini diberikan pada risiko gagal bayar terendah relatif terhadap yang lain di negara yang sama. Jika profil likuiditas sangat kuat, tanda “+’ ditambahkan ke peringkat yang diberikan.
|Baca juga: Stimulus Bebas PPN Properti, Angin Segar bagi BTN
Peringkat Nasional BTN didorong oleh dukungan dan mencerminkan pandangan Fitch tentang kemungkinan besar bahwa dukungan luar biasa dari pemerintah akan diberikan, jika diperlukan. Penilaian Fitch didasarkan pada kepentingan sistemik BTN sebagai bank komersial terbesar kelima di Indonesia dengan pangsa sebesar 3,6% asset industri pada akhir Juni 2023, dan peran yang dimainkannya dalam perekonomian.
BTN adalah salah satu bank yang ditunjuk sebagai bank sistemik penting domestik(D-SIB), meskipun dengan biaya tambahan modal yang lebih rendah sebesar 1,0% dibandingkan dengan 1,5%-2,5% untuk rekan-rekan bank milik pemerintah yang lebih besar.
“Peringkat kami mencerminkan pandangan Fitch terhadap kecenderungan kuat pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) untuk memberikan dukungan, jika diperlukan.”Fitch menilai BTN memiliki peran peran quasi-policy dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan perumahan yang lebih terjangkau di Indonesia. Fitch melihat gagal bayar BTN dapat mengganggu sektor perumahan dengan konsekuensi yang signifikan terhadap kondisi sosial-ekonomi.
|Baca juga: Bank BTN Melirik Beberapa Bank untuk Diakuisisi Guna Mendukung Spin Off UUS
BTN adalah penyedia KPR terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar sebesar 39% pada akhir 6 bulan 2023. Bank yang bercita-cita menjadi bank mortgage terbaik di ASEAN ini juga merupakan pemimpin dalam pinjaman KPR bersubsidi dengan pangsa pasar dominan sebesar 83% pada akhir 6 bulan 2023. “Kami yakin peran bank dalam mendukung program perumahan terjangkau pemerintah akan sulit tergantikan.”
Fitch memandang bahwa pemerintah Indonesia memiliki kemampuan yang memuaskan untuk mendukung D-SIB karena kecilnya ukuran aset sektor perbankan dibandingkan dengan PDB-nya dan utang pemerintah-terhadap-PDB yang rendah dibandingkan dengan rekan-rekan ‘BBB’. Hal ini diimbangi oleh pendapatan pemerintah Indonesia yang lebih rendah dan sebagian besar aset sistem yang dimiliki oleh bank yang mungkin memerlukan dukungan negara pada saat dalam tekanan.
Profil standalone BTN tidak mendorong peringkatnya dan dicirikan oleh waralaba yang moderat, selera risiko di atas rata-rata, masalah kualitas aset yang terus-menerus, dan profitabilitas dan kapitalisasi yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekan. Hal ini diimbangi dengan profil pendanaan dan likuiditas yang manfaat dari dukungan biasa dari pemerintah.
Editor: Achmad Aris
The post Rating BTN Diafirmasi AA+ Outlook Stabil oleh Fitch appeared first on Media Asuransi News.