Makassar l | Rakyat Sulawesi, – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar masuk kedalam 13 Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM (Lemenkumham) pada Strategi Nasional Pengawas Korupsi (STRANAS PK) yang diawasi langsung oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Berkaitan dengan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan masuknya Lapas Kelas I Makassar pada STRANAS PK, Direktur Pembimbingan Narapidana dan Pelatihan Kerja dan Produksi, Yunaidi,Bc.IP.,SH.,MH, ditunjuk sebagai mentor akan suksesnya penyelenggaraan STRANAS PK kedepan.
Untuk memberikan gambaran mengenai strategi Lapas Kelas I Makassar dalam membangun Zona Integritas dan Memberantas Korupsi, Yunaidi mengunjungi Lapas Kelas I Makassar bersama rombongan, memaparkan materi terkait Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM kepada Tim Stranas PK, Sabtu, (11/5/19).
Dalam paparan materinya ia menyampaikan bahwa seluruh elemen pada Lapas Kelas I Makassar merupakan hal yang penting dan berguna sehingga harus dimanfaatkan dengan baik, “kita semua penting,
Semua pegawai adalah orang penting, semuanya berguna, jika kita bisa terapkan presepsi itu maka kita sudah bisa berubah, pasti yang lain juga akan dapat berubah, jadi kunci keberhasilan ini harus benar kita wujudkan” jelasnya.
“Semua pegawai yang hadir harus menunjukan kompetensinya karena kita sudah masuk pada era 4.0 sehingga kita diwajibkan menjadi orang pintar, kuncinya pegawai lapas tidak memiliki harta yang berlebihan tetapi memiliki kebanggaan atas keberhasilan yang telah kita buktikan, dan kebanggan kita terhadap suksesnya pembangunan Zona Integritas dan STRANAS PK” tegas Yunaidi
Yunaidi juga menambahkan terkait 3 hal yang harus diperhatikan oleh pegawai terhadap atasan pegawai yaitu pegawai dapat Berpikir sama dengan pimpinan, kedua pegawai dapat berpikir bersama-sama pimpinan, dan yang ketiga pegawai dapat membantu berpikir meringankan beban pimpinan, menutup paparannya yunaidi berharap seluruh pegawai dapat memaknai sebuah Perahu
“kita berlabuh satu komando, dayung pada satu arah dan dengarkan komando hingga kita sampai ketempat tujuan, karena jika ada satu dayungan saja yang mengarah pada arah yang salah maka akan terhambat perahu tersebut, akan menghambat seluruh sistem yang kita bangun, sehingga kita tidak akan sampai pada tujuan” tutup Yunaidi.
Ini harus bisa komitmen tanpa diskrininasi harus diterapkan, budaya antri harus dikembalikan lagi klw perlu menjadi
Menutup kegiatan ini, Kalapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono berharap seluruh pegawai dapat menjadi barisan dan mendengarkan komando yang ada “kita Harus selalu menjadi barisan dan mendengar komando,
“saya harap arahan-arahan tadi harus ditindaklanjuti cepat, serta terkait self service lebih di update lagi dan kita tindak lanjuti seperti apa yang diarahkan tadi, kita berikan contoh kepadah lapas dan rutan yang lain.
Buat komitmen, teguhkan tekad membangun zona integritas, mendukung pembangunanan ZI, dan Lapas Kelas I Makassar wajib mengikuti ZI WBK” tutup Kalapas.
Laporan : Rakyatsulawesi.com