Makassar l Rakyat Sulawesi – Sebahagian besar orang menilai, barang bekas adalah barang yang tidak berguna dan tidak bermanfaat lagi, sehingga banyak sampah bekas kita jumpai di sekitar lingkungan baik di rumah di jalan maupun di beberapa tempat lainnya.
Sampah yang dibuang secara sembarangan dapat menjadikan lingkungan di sekitar kita kotor dan dapat menyumbat saluran air.
Daftar isi Artikel Berita
ToggleSelain itu, penumpukan sampah juga dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Hal ini dikarenakan sampah anorganik tidak dapat diuraikan, contohnya adalah plastik.
![Penyuluhan Tanah Sistematik Rp.250 Ribu, Biaya Materai, Patok, Alas Hak dan Jual Beli di Notaris Penyuluhan Tanah Sistematik Rp.250 Ribu, Biaya Materai, Patok, Alas Hak dan Jual Beli di Notaris](https://www.rakyatsulawesi.com/wp-content/uploads/2023/09/unnamed-file-50-200x112.jpg)
Berbeda dengan sampah organik yang dapat diuraikan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami. Contohnya adalah sisa sayuran.
Lain halnya dengan siswa SDN Kompleks Sambung Jawa kelas 5a. Syekh Yusuf Bukannya sampah dibuang akan tetapi barang bekas digunakan untuk daur ulang dan di olah menjadi barang barang yang berguna bagi pembelajaran di sekolah. Senin 11 Februari 2019
Seperti membuat peta dari bubur kertas bekas, siswa begitu kreatif terlihat dan apa yang dilakukan siswa juga bagian dari media pembelajaran. Ujar kepala SDN Ko Sam Ja, Fachma Fachruddin saat di temui di halaman sekolahnya
Lanjut selain lihai melakukan daur ulang dari barang bekas, ada beberapa yang menjadi kebiasaan siswa, pembentukan karakter, membangkitkan kepedulian dengan membiasakan menjaga kebersihan, sholat duha, dan Semua kegiatan yang dilakukan setiap hari, sudah menjadi budaya bagi siswanya.
Laporan : as