Luwu Utara l Gerebekbews.com – Masa remaja adalah masa yang paling indah, di mana muda-mudi mencari jati dirinya dan bahkan sudah merasakan nikmat kehidupan yang namanya jatuh cinta.
Tapi tidak demikian halnya gadis remaja bernama Gita(19). Sejak lahir dia sudah menderita karena mengalami lumpuh layu karena penyakit hydrosephalus yang mengerogoti tubuhnya
Daftar isi Artikel Berita
ToggleSejak lahir Gita dibesarkan dari pasangan M.Idding dan Niar, mereka tinggal di jalan poros Capkar Dusun Bulo Tambunan Desa Lalong Jecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Sulsel. Di 19 tahun usianya, keseharian Gita sangat memprihatinkan.
Menurut ibunya, Niar sejak suaminya meninggal dunia akibat tetanus yang dideritanya karena mereka hidup di bawah garis kemiskinan, diduga kuat lambat ditangani medis, padahal rumahnya hanya berbatasan dengan Desa Tanete, yang tidak jauh dari Puskesmas Walenrang.
” Kondisi anak sulung dari pasangan almarhum M.Idding dan Niar memang sudah cacat sejak lahir. Kepalanya membesar. Keluarga pun sudah membawanya ke rumah sakit untuk berobat. Biaya yang mahal memaksa mereka menyerah terhadap nasib. Sekarang Gita hanya dirawat di rumah saja.
“Kondisinya sudah dari kecil cacat pak, dia tidak bisa bergerak, kepalanya juga besar, sempat di rawat di rumah sakit. Namun dikarenakan keterbatasan biaya makanya dibawa pulang untuk dirawat di rumah,” ujar ibunya(Niar) pada media ini, Jumat (22/2/2018).
Sekarang mamanya Gita fokus merawat dan berjuang sendiri menghidupi empat orang anaknya, Gita yang lumpuh layu(19), Egi(17), Ramadan(13) dan Angerah(8) setelah ditinggal(meninggal) suaminya.
Keadaan mereka sangat memprihatinkan, dan berharap pemda Luwu cepat menangani anak Gita ini.
Laporan : Admin