Search
Close this search box.

eramuslim.com – Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, memberikan respons terkait penduduk Rempang Tanah yang digusur demi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

Dikatakan Gigin, nasib rakyat Indonesia memeang seperti itu. Akan kalah dengan pemodal yang mau berbisnis di tanah mereka.

“Itulah nasib penduduk asli di Indonesia. Setiap saat bisa digusur karena ada pemodal mau berbisnis di tanah mereka,” ujar Gigin dalam cuitan Twitternya (14/9/2023).

Melihat peristiwa di Rempang Tanah, Gigin mengingat bagaimana VOC saat menjajah Indonesia saat itu.

“Seperti VOC, pemerintah menggunakan hukum resmi negara bukan kenyataan bahwa lahannya sudah berpenduduk sejak zaman nenek moyang,” tandasnya.

Sebelumnya, Seperti diketahui, beberapa anak-anak menjadi korban gas air mata saat kericuahan pemblokadean jalan menuju ke Pulau Rempang, Kamis (7/9/2023) kemarin.

Kericuhan tersebut terjadi saat Personil gabungan polisi, TNI dan BP Batam turun ke wilayah tersebut dan dihadang masyarakat.

BP Batam kabarnya akan melakukan pematokan dan pengukuran tanah di Pulau Rempang untuk membangun investasi skala besar dan merelokasi warga.

Namun, suasana menjadi ricuh, dan aparat melepaskan gas air mata.

Dilihat pada video yang beredar, sejumlah siswa diselamatkan dan dibawa ke rumah Sakit karena terkena gas air mata dalam peristiwa tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, sedikitnya ada dua sekolah yang terdampak dari gas air mata, SD negeri 24 dan SMP negeri 22.

Gas air mata tersebut terbawa angin hingga menuju ke sekolah.

Akibatnya, beberapa siswa terpaksa dilarikan, karena mengalami sesak napas. (sumber: fajar)

Berita Terkait Lainnya

Exit mobile version
Skip to content