www.rakyatsulawesi.com – Keberadaan terminal menjadi salah salah titik transportasi darat serta bagian pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Untuk pencapaian yang masimal baik dari segi pelayanan dan pemasukan PAD tentunya dibutuhkan kinerja yang disiplin serta transparansi termasuk di Terminal Puuwatu kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
Daftar isi Artikel Berita
Toggle[ads1]
Dari hasil investigasi tim media www.rakyatsulawesi.com di lapangan dan sejumlah sumber, Terminal Puuwatu mengindikasikan sejumlah dugaan pungli yang disampaikan beberapa sumber yang kerap mangkal di area tersebut, Kendari, belum lama ini.
Sumber mengatakan, saat ini, nyaris sudah tidak ada lagi kendaraan yang masuk terminal, mereka kebanyakan mangkal di luar depan terminal, urai Sumber.
Lanjut sumber, selain itu diduga banyak kendaraan yang menggunakan plat gantung, yakni plat asli dari kendaraan tersebut menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) berwarna hitam dalam artian untuk pribadi, tapi oknum sopir menggantinya dengan Plat TNKB warna kuning.
[ads2]
“ada juga berapa sopir menggunakan plat gantung, yakni menggunakan plat hitam untuk kendaraan pribadi, tapi kalau sudah mau jalan plat tersebut diganti dengan warna kuning yang sudah disiapkan memang dalam mobilnya,” urai Sumber.
Bukan hanya itu., petugas yang berjaga di pos pintu masuk terminal terkesan formalitas, karena ada petugas lain yang menyeberang jalan untuk mendekati sopir-sopir lalu mengambil uang dari sopir tersebut tanpa memberikan karcis yang berindikasi dugaan “pungli” (Pungutan Liar), yakni melakukan penagihan di luar dari area terminal, padahal kendaraan tersebut bahkan tidak pernah masuk terminal, dan tentunya ini akan menjadi pertanyaan, mengapa bisa seperti itu, ironisnya hal ini sudah berlangsung lama, jelas sumber.
Sumber lain mengatakan, bila melihat kondisi Terminal Type A Puuwatu saat ini, nyaris tidak ada aktivitas di dalamnya, karena kendaraan sudah jarang masuk terminal, salah satu buktinya, yakni sudah tidak adanya lagi aktivitas pedagang yang biasanya turut meramaikan hiruk-pikuk terminal Puuwatu seperti waktu-waktu sebelumnya, Kendari, Minggu lalu.
Salah seorang yang biasa beraktivitas di Terminal Puuwatu saat ditanya mengapa para pedagang sudah tidak lagi berada di dalam terminal, Ia (sumber) mengatakan, “Bagaimana mereka bisa berjualan di dalam terminal kalau hampir semua kendaraan sudah tidak ada lagi yang masuk, jadi siapa yang mau belanja, terangnya ke tim Investigasi www.rakyatsulawesi.com.
Apakah kondisi terminal Puuwatu menjadi issue untuk penganggaran pembuatan terminal baru di Kota Kendari…??|Tim/Inv-BBS