Search
Close this search box.

PASANGKAYU, RAKYATSULAWESI.ID – Demi mencapai target Sarana Rantai Dingin (SRD), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kurang lebih delapan (8) Milyar untuk pembangunan dan kelengkapan peralatan pabrik es balok berskala kecil dengan kapasitas produksi 15 ton per hari atau setara dengan 300 batang es balok.

Bupati bersama Direktorat Logistik Jendral penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan meresmikan pabrik es balok yang terletak di Dusun Tanjung Babia, Kecamatan Pasangkayu, Kaupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Adanya pabrik di wilayah paling ujung utara di Provinsi Sulbar, nelayan tidak kesulitan untuk mendapatkan es balok, demi mendukung daya saing produk kelautan dan perikanan Kabupaten Pasangkayu, Rabu (9/11/2022).

Penguatan Daya Saing Produk Kelautan, Bupati Pasangkayu Resmikan Pabrik Es BalokNews TVDAERAH

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pasangkayu, Kartini mengatakan, air baku yang digunakan pabrik es balok adalah bersumber dari sumur bor, bukan menggunakan (air-red) laut.

“Airnya murni dari sumur bor, sedangkan untuk prduksi pabrik es dalam perharinya 15 ton atau setara dengan 300 es balok yang diproduksi,” ucapnya.

Kartini juga menyampaikan, ada beberapa petambak membeli es balok dari wilayah Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), maka dengan adanya pabrik ini mereka tidak kesulitan lagi untuk mendapatkannya namanya (es balok-red).

“Sebelumnya, petambak di wilayah ini dihadapkan keterbatasan suplai produk es balok, karena mereka membelinya di luar Pasangkayu, maka dengan adanya pabrik sangat membantu para (petambak-red) atau nelayan,” tuturnya.

Pabrik es balok menelang anggaran sekitar kurang lebih Rp 8 Milyar, mulai dari pembangunan hingga kelengkapan mesin produksinya dan itu bersumber dari APBN.

“Sementara untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hanya menanggung biaya pengeboran air dan menjamin suplai listrik selama pabrik es balok beroperasi,” kata Kartini.

Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa mengatakan, kami bersyukur telah mendapat bantuan dari KKP dengan memberikan anggaran pembangunan pabrik es balok dan lengkap dengan mesin produksinya.

“Sebelum adanya pabrik es balok, biasanya petambak atau nelayan belinya di luar Pasangkayu, sekarang mereka dapat membelinya disini dengan harga Rp 1800 per balok,” singkatnya.

Berita Terkait Lainnya

Exit mobile version
Skip to content