Rakyat Sulawesi | – Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tentu kita akan bertransaksi untuk melakukan pembayaran. Transaksi tersebut dapat menggunakan metode tunai dan non-tunai.
Daftar isi Artikel Berita
ToggleAkan tetapi, pernahkah kalian berpikir sudah seberapa banyak uang tunai ini berputar dari satu tangan ke tangan lain? Atau seberapa banyak menggesekan atau mencolokan kartu debit atau kartu kredit kita di berbagai tempat?
Sebuah penelitian saintifik dari LendEDU di Amerika Serikat, meneliti tentang seberapa kotor uang tunai, kartu debit, dan kartu kredit yang biasa kita gunakan dalam sehari-hari. Dari penelitian tersebut, mereka menyimpulkan bahwa benda-benda yang kita gunakan untuk bertransaksi ini dalam sehari-hari sangatlah kotor.
LendEDU menggunakan sebuah alat untuk membaca banyaknya bakteri di sebuah permukaan. Kali ini, mereka menggunakan alat ini untuk melihat seberapa banyaknya bakteri di permukaan kartu debit, kartu kredit, uang kertas, dan uang koin.
Alat ini akan menghasilkan skor yang sangat mudah untuk kita mengerti. Semakin tinggi angkanya, maka permukaan tersebut semakin kotor, dan begitu juga sebaliknya.
Sebagai referensi, makanan membutuhkan skor 10 atau kurang untuk masuk ke dalam kategori makanan bersih.
Uang Tunai Kertas dan Koin
Berdasarkan penelitian dari LendEDU, setelah mereka menganalisa sebanyak 27 uang yang berbeda, uang mendapatkan skor rata-rata sebesar 160. Uang yang terkotor adalah uang kertas $5 dengan rata-rata 216, sementara itu uang $100 memiliki rerata skor 76.
Selain itu, uang terkotor yang mereka temukan adalah uang $20 buatan tahun 2009 dengan skor sebesar 633. Sementara itu, uang yang terbersih adalah $100 keluaran tahun 2013 dengan skor sebesar 32.
Untuk uang koin sendiri, mereka memiliki skor rerata 136 dari 12 koin yang berbeda. Koin 10 cent adalah koin terkotor dan koin seperempat cent merupakan koin terbersih.
Koin terkotor yang mereka temukan adalah koin 1 cent keluaran tahun 2005 dengan skor 356.
Kartu Debit dan Kartu Kredit
Sangat mengejutkan, ternyata kedua kartu ini memiliki rerata skor 285 dari sebanyak 41 kartu, lebih tinggi dari pada uang tunai dan koin. Rerata permukaan depan memiliki skor rerata 252 sementara itu bagian belakang memiliki skor rerata 317.
Kartu yang memiliki bakteri terbanyak mendapatkan skor sebesar 1.206, hampir 5 kali lipat dari rata-rata. Sementara itu, kartu yang terbersih memiliki skor 48.
Tentu hasil ini cukup mengejutkan karena kita kerap menganggap uang tunai adalah metode pembayaran terkotor. Ternyata, penelitian menunjukan bahwa kartu debit dan kartu kredit lebih banyak memiliki bakteri di permukaannya.
Bagaimana dengan uang tunai yang kita pakai untuk bertransaksi tunai di Indonesia? Kondisi uang kadang sudah lusuh dan warna pun memudar.
Setelah memegang uang segeralah mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Atau memakai cairan antiseptik pembersih tangan (handsanitizer).