www.rakyatsulawesi.com – Tren live streaming di TikTok belakangan menjadi perbincangan banyak pihak. Tren ini menjadi salah satu metode kampanye paling masif untuk menggaet suara.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, adalah salah satu yang sering melakukan live TikTok. Kemudian, paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga melakukan hal serupa.
Saat menonton live, tidak sedikit pula penonton yang mengirim gift dengan nominal yang berbeda jika dicairkan.
Melihat fenomena ini, TikTok tentu melarang keras aksi tersebut. Karena ini merupakan penggalangan dana melalui platformnya.
Melalui laman resminya, TikTok mengatakan bahwa tidak mengizinkan penggalangan dana tersebut karena tidak sesuai dengan tujuannya untuk menyatukan semua orang.
” Penggalangan dana kampanye tidak diizinkan di platform ini. Ini mencakup konten seperti video politikus yang meminta donasi, atau partai politik yang mengarahkan orang-orang ke halaman donasi di situs web mereka,”kata TikTok, dikutip Minggu (7/1).
Tidak hanya capres dan cawapres, partai politik maupun caleg juga tidak di perkenankan melakukan hal serupa.
“Kami mengklasifikasikan akun TikTok politik yang relevan sebagai Akun Pemerintah, Politikus, dan Partai Politik (GPPPA) dan menerapkan sejumlah kebijakan untuk mencegah penyalahgunaan fitur-fitur tertentu,” tegas TikTok.
