Search
Close this search box.

Rakyat Sulawesi – Bos Tesla dan X Elon Musk, menuntut OpenAI setelah ia menganggap mereka melakukan pelanggaran perjanjian. Elon Musk merupakan salah satu orang yang ikut membantu dalam mengembangkan perusahaan ini pada tahun 2015.

Melansir BBC, ia menuduh bahwa OpenAI telah merubah arah perusahaan yang sebelumnya adalah non-profit, menjadi misi sumber terbuka. 

Dalam perjanjian bersama Elon Musk, OpenAI seharusnya perusahaan yang fokus untuk “menguntungkan” umat manusia. Namun, kondisi ini berubah saat sebuah investasi besar dari Microsoft, yang merubah arah mereka menjadi “memaksimalisasikan keuntungan”.

Awalnya, Sam Altman, bos dari OpenAI dan Greg Brockman sebagai co-founder, meminta bantuan dari Elon Musk untuk membangun perusahaan AI ini. 

Penyuluhan Tanah Sistematik Rp.250 Ribu, Biaya Materai, Patok, Alas Hak dan Jual Beli di Notaris
Ilustrasi OpenAI dan ChatGPT. Foto: REUTERS

Tujuan awal dari perusahaan ini adalah membangun artificial general intelligence (AGI), yaitu artificial intelligence (AI) yang dapat membantu pekerjaan manusia.

Dalam kerja sama ini, Elon Musk beserta Sam Altman dan Greg Brockman melakukan perjanjian untuk membuat perusahaan ini sebagai non-profit. Sehingga, mencari keuntungan bukanlah tujuan utama dari perusahaan ini.

Tiga tahun kemudian, Elon Musk meninggalkan perusahaan ini untuk berdiri dengan sendirinya.

“Kasus ini diajukan untuk memaksa OpenAI mematuhi Perjanjian Pendirian dan kembali pada misinya mengembangkan AGI untuk kepentingan umat manusia,” tulis Elon Musk dalam gugatannya.

“Bukan untuk menguntungkan pribadi tergugat dan perusahaan teknologi terbesar di dunia (Microsoft),” lanjutnya.

Mereka mengajukan tuntutan ini setelah mendapatkan laporan Wall Street Journal pada hari Rabu. Laporan tersebut adalah regulator Amerika Serikat sedang menyelidiki OpenAI setelah adanya isu mereka yang telah menyesatkan investor.

Selain itu, terdapat juga sebuah drama di dalam ruang rapat OpenAI pada November 2023. Para dewan perusahaan menuduh Altman yang tidak jujur dalam komnukasinya, sehingga para dewan kehilangan kepercayaan mereka.

Namun, Altman kembali menjabat setelah beberapa hari terjadinya perdebatan antara dirinya dengan dewan perusahaan.

Berita Terkait Lainnya

Exit mobile version
Skip to content